Kondom Bekas di Sekolah

Kondom Bekas di Sekolah

Saya sempat kaget begitu berbincang-bincang dengan istri saya beberapa waktu lalu. Di sekolah tempatnya mengajar ditemukan kondom bekas di bawah bangku. Tidak diketahui secara persis siapa yang melakukan tindakan tak senonoh itu.

Miris mendengarnya, namun itu adalah kenyataan yang terjadi sekarang. Anak-anak remaja seusia SMP dan SMA sudah melakukan hubungan layaknya suami istri dengan pacar mereka. Bahkan tindakan tersebut bukan lagi tabu.

Seks memang bukan sesuatu yang tabu, karena seks sudah menjadi kebutuhan manusia sejak jaman dulu. Maka tidak salah jika anak-anak juga perlu mendapatkan pengetahuan tentang seks agar mereka tidak sampai terjerumus. Namun seks akan menjadi sesuatu yang tabu apabila dilakukan tanpa ada ikatan pernikahan, apalagi jika dilakukan di sekolah.

Makanya di dalam alquran sendiri jelas dilarang untuk melakukan perbuatan tersebut ketika belum ada ikatan yang sah melalui pernikahan. Jangankan melakukan seks bebas mendekatinyapun sudah dilarang agama. Allah SWT sudah mewanti-wanti dalam firmannya mengapa manusia dilarang untuk mendekati zinah, sebab lama-kelamaan manusia akan melakukan zinah.

Lantas mengapa Allah melarang perbuatan zinah, sebab dampak yang akan ditimbulkan sangat besar sekali. Contoh seorang siswi terpaksa harus keluar dari sekolah lantaran ketahuan hamil di luar nikah. Seorang suami menceraikan istrinya lantaran ketahuan berzinah dengan orang lain, dan masih banyak dampak buruk lain yang diakibatkan oleh perbuatan tak terpuji itu.

Oh ya kembali pada penemuan kondom bekas di sekolah, ternyata istri saya juga pernah mendapat curhat dari beberapa siswanya. Kata istri saya rata-rata mereka sudah pernah melakukan hubungan seks dengan pacarnya. Wah luar biasa sekali.

Fenomena ini mungkin juga hampir terjadi di seluruh nusantara, mulai dari SMP mereka sudah mengenal istilah ciuman dan pelukan, di tingkat SMA mereka sudah melakukan tindakan yang lebih berani lagi, menginjak dewasa maka merekapun sudah biasa melakukannya.

Banyak faktor yang menjadi penyebab, yang pertama tentu saja kontrol dari orang tua yang minim, pengetahuan agama yang kurang, dan minimnya pembinaan dari kalangan pendidik terhadap mereka. Faktor-faktor ini diperkuat karena adanya kesempatan.

Ya semoga saja, kasus tersebut tidak terulang, meskipun di DPR RI dulu juga pernah ditemukan kasus serupa, dimana seorang cleaning servis sering menemukan kondom bekas di tong sampah.///