Resep
untuk Libido Tinggi, Tidak Selalu Viagra
Mencari variasi
seks untuk kehidupan rumah tangga Anda? Tentu saja kita semua butuh greget di
ranjang setelah melewati bertahun-tahun usia pernikahan, setidaknya karena
kebersamaan bisa mengurangi ketertarikan kita pada sesuatu (pasangan).
Stereotip lama
mengatakan bahwa hanya wanita yang kehilangan nafsu seks. Tapi jika Anda jujur
pada diri sendiri, banyak pria juga mengalami penurunan gairah seks.
Kabar baiknya,
penurunan minat seks bukan berarti “lonceng kematian” atau masalah besar yang
tak akan teratasi bagi kehidupan seks Anda. Jawabannya, Anda bisa mengunjungi
dokter, yakni periksa kadar testosteron.
Adalah kondisi
normal jika kadar testosteron seorang pria menurun (hypogonadism) seiring
pertambahan usia. Saat seorang pria mendekati usia 40 tahun, perbedaan hasrat
seks dengan pasangannya menjadi lebih jelas. Gejala yang muncul bisa berupa
gairah menurun, penurunan massa otot, peningkatan lemak tubuh, ereksi kurang
optimal, dan sebagainya.
Anda bisa
mencoba tes A.D.A.M. (sebuah strip berisi 4-6 perangko yang digunakan untuk
masing-masing tes selama tiga malam berturut-turut) di rumah atau mengatakan
pada dokter untuk tes darah guna mengetahui kadar testosteron.
Seperti
dilansir The Stir, jawabannya tidak selalu harus Viagra. Ada testosterone
replacement yang bisa dilakukan dalam bentuk suntikan, tambalan, tablet, atau
bahkan implan (ditanamkan tepat di bawah kulit) yang dapat melepaskan
testosteron selama berbulan-bulan. Solusi ini mungkin tidak tepat untuk
Anda—karena ada efek samping—, tetapi patut dicoba. Manfaat tambalan hormon
(hormone patches) juga dirasakan oleh wanita yang testosteronnya terlalu
rendah, dan hasilnya, mampu meningkatkan libido.
Post a Comment